Pages

Monday, April 9, 2012

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A. Pendekatan Kesusastraan
              IBD , yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris yaitu the Humanities . Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus , yang berarti manusiawi , berbudaya , dan halus. Dengan mempelajari the Humanities  orang akan menjadi lebih manusiawi , lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the Humanities berkaitan dengan masalah nilai , yaitu nilai kita sebagai Homo Humanus.
              Dalam hal ini yang paling berperan penting di setiap jaman tentang bagaimana kita mendalami ilmu the humanities ini adalah seni. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan yang sifatnya tidak normatif. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif , maka seni lebih mudah untuk dikomunikasikan, karena itu juga maka nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel baik isinya maupun cara penyampaiannya.
              Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasannya adalah karena sasatra mempergunakan bahasa yang kemampuannya untuk menampung semua pernyataan kegiatan yang manusia lakukan. Dengan demikian manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu . Kenyataan inilah yang mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
              Orientasi the Humanities  adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalah the Humanities , mahasiswa diharapkan untuk dapat menjadi Homo Humanus yang lebih baik.

B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
              Istilah prosa banyak disebut sebagai cerita fiksi , prose fiction , narrative fiction . Dalam bahasa Indonesia istilah tersebut sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan yang didefinisikan sebagai bentuk cerita yang mempunyai pemeran , lakuan dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
              Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
-       Prosa lama meliputi : dongeng-dongeng, hikayat , sejarah , epos , cerita pelipur lara.
-       Prosa baru meliputi  : cerita pendek , roman/novel , biografi , kisah , otobiografi.
C. Nilai – nilai Dalam Prosa Fiksi
              Sebagai seni yang berdasarkan pada cerita , mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan norma , pesan , atau cerita. Dengan kata lain prosa memberikan nilai-nilai kepada pembaca. Adapun nilai-nilai itu antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
à Kesenangan yang diperoleh oleh pembaca seperti pembaca mendapatkan pengalaman atau ikut merasakan pengalaman-pengalaman yang ada di dalam prosa tersebut dan juga pembaca bisa mengembangkan imajinasinya untuk mengenal tempat yang asing.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
à Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat dalam ensiklopedi. Seperti halnya dalam novel, kita dapat belajar sesuatu tentang masa lalu, sekarang maupun masa yang akan datang.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
à Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
à Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai suatu kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman banyak individu.

D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
              Puisi dalam pembelajaran Ilmu Budaya Dasar tidak diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra namun puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema yang terdapat dalam Ilmu Budaya Dasar.
              Puisi termasuk seni sastra , sedangkan sastra adalah bagian dari kesenian dan kesenian itu sendiri merupakan unsur dari kebudayaan. Jika diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia , alam , dan Tuhan melalui media bahasa.
              Kepuitisan , keestetikan maupun keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora , perbandingan , dsb yang biasa kita kenal dengan majas.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu/emosi didalamnya .
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai dan rasa
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk menajamkan hal-hal yang digambarkan, sehingga lebih menggugah hati pembaca.
              Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan kesadaran individual
3. Puisi dan kesadaran sosial.

No comments:

Post a Comment

Bleach - Kurosaki Ichigo's Sword Zangetsu