Pages

Monday, May 7, 2012

Manusia Dan Pandangan Hidup


Manusia Dan Pandangan Hidup

A. Pengertian Pandangan Hidup
            Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup itu. Pandangan hidup artinya adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan , pedoman , arahan , petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
            Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

B. Cita-cita
            Menurut Kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan kata lain cita-cita merupakan keinginan,harapan , dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
            Apabila cita-cita tersebut masih belum dapat dicapai atau tidak terpenuhi maka kondisi ini disebut dengan angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Seseorang dapat menggapai cita-citanya berdasarkan tiga faktor yaitu faktor manusia , kondisi dan tingginya cita-cita.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada yang memiliki kemauan dan ada yang tidak memiliki kemauan sama sekali untuk menggapai cita-citanya.
            Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menuntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang menghambat merupakan faktor yang menghambat tercapainya suatu cita-cita.
            Faktor tingginya cita-cita  yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Semakin tinggi cita-citanya pastinya dibuutuhkan kemauan dan usaha yang extra untuk mencapainya.

C. Kebajikan
            Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik namun sekali lagi yang menjadikannya tidak baik adalah dari dirinya sendiri, memang pasti ada pengaruh dari luar / lingkungannya namun yang paling berpengaruh biasanya terdapat pada diri sendiri. Manusia dapat membedakan manakah yang baik dan buruk berdasarkan suara hati, oleh karena itulah  suara hati selalu memilih yang baik sehingga ia selalu mendesak orang untuk berbuat baik bagi dirinya.
            Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan diukur menurut suara atau pendapat umum. Disini tidak berarti bahwa pendapat umum atau kepentingan umum itu diatas segala-galanya, sehingga suara hati , pendapat atau kepentingan pribadi-pribadi dihiraukan begitu saja.
            Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan , santun , berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.

D. Usaha / Perjuangan
            Usaha / perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita . Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan. Tanpa usaha / perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia memiliki suatu cita-cita maka ia harus kerja keras untuk menggapai cita-citanya itu.
            Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu aupun dengan tenaga / jasmani atau dengan keduanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia itu menjadi miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Karena itu tidak boleh bermalas-malasan, bersantai-santai dalam hidup ini.
E. Keyakinan / Kepercayaan
            Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme dan aliran gabungan.
a) Aliran Naturalisme
            Hidup manusia dikaitkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari alam, dan itu dari Tuhan.
b) Aliran Intelektualisme
           Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani.
c) Aliran Gabungan
            Aliran ini merupakan gabungan dari aliran naturalisme dan intelektualisme. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.

F. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
            Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda baik itu terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Kita haru mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup karena dengan adanya langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut :
1) Mengenal
            Mengenal merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidup manusia. Dalam hal ini mengenal sudah menjadi kodrat bagi manusia.
2) Mengerti
            Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti terhadap pandangan hidup memegang peranan penting . Karena dengan mengerti , ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
3) Menghayati
            Langkah selanjutnya adalah menghayati pandangan hidup. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambarang yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
4) Meyakini
            Setelah mengetahui kebenaran baik secara kemanusiaan maupun dari segi kemasyarakatan maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu.
5) Mengabdi
            Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik  oleh dirinya lebih-lebih dari orang lain. Dengan mengabdi kita akan merasakan manfaatnya.
6) Mengamankan
            Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah terakhir merupakan langkah yang paling berat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.

No comments:

Post a Comment

Bleach - Kurosaki Ichigo's Sword Zangetsu