Pages

Thursday, May 24, 2012

Manusia Dan Tanggung Jawab


Manusia Dan Tanggung Jawab

        Hai para blogger ketemu lagi kita disini, tidak lain dan tidak bukan yaitu di blog saya sendiri.. hehe.. Pada kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas mengenai Manusia dan Tanggung Jawab.Pastinya setiap manusia di dunia ini dibebani dengan tanggung jawab yang akan mereka pertanggung jawabkan pada segala kegiatan dan perbuatan yang mereka lakukan.
            Nah kalo berbicara soal tanggung jawab pastinya segala sesuatu yang kita lakukan harus dapat kita pertanggung jawabkan. Sudahkah kita bertanggung jawab dengan apa yang akan kita lakukan sekarang? Tanggung jawab itu sendiri memiliki tingkatan tersendiri, semakin besar hal yang kita lakukan maka semakin besar pula tanggung jawab yang harus kita lakukan.
            Jika anda masih belum dapat bertanggung jawab, maka mulailah belajar untuk memiliki rasa tanggung jawab. Cobalah bertanggung jawab dengan hal-hal yang kecil terlebih dahulu seperti halnya tanggung jawab dalam membersihkan rumah anda atau mungkin anda diberikan suatu pekerjaan yang mudah seperti PR atau tugas , maka yang harus anda lakukan adalah mengerjakan tugas tersebut dan kita harus dapat mengerti dengan tugas yang telah kita kerjakan tersebut. Dengan kata lain kita harus bisa mengerti apa yang telah kita kerjakan. Itu hanyalah contoh yang kecil. Jika anda sudah dapat bertanggung jawab dengan hal itu cobalah untuk mengerjakan sesuatu yang lebih besar lagi. Seperti jika anda diberikan suatu kepercayaan untuk menjaga dan mengembangkan sebuah perusahaan, pastinya tanggung jawab yang diberikan jauh lebih besar. Karena kita diberikan tanggung jawab untuk dapat mengurus dan menjaga dan mungkin mengembangkan perusahaan tersebut. Tidak hanya itu saja namun si pemilik perusahaan  ini juga harus bisa bertanggung jawab terhadap karyawan-karyawan yang menjadi anggota dari perusahaan tersebut. Dengan begitu si pemilik perusahaan itu memiliki tanggung jawab tidak hanya satu saja melainkan mendapatkan dua atau mungkin lebih tanggung jawab yang dibebankan kepada si pemilik perusahaan.
            Namun ada juga tanggung jawab yang tidak dilakukan seseorang atau juga dilakukan tetapi dengan sangat terpaksa karena suatu kejadian. Seperti wanita yang hamil di luar nikah. Bagi mereka yang seperti itu mereka hanya berani berbuat namun tidak memepertanggung jawabkan apa yang telah mereka perbuat. Oleh sebab itu lah banyak kasus-kasus yang melibatkan aborsi.Hal tersebut terjadi karena tidak adanya rasa tanggung jawab dari kedua orang yang melakukan hal itu.
            Jadilah orang yang apabila berbuat selalu berani untuk bertanggung jawab, bukan menjadi orang yang selalu menelantarkan tanggung jawabnya. Sekian dulu yang pembahasan kita kali ini, maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.. Sampai ketemu di lain kesempatan , bye..

Manusia Dan Pandangan Hidup


Manusia Dan Pandangan Hidup

        Hai Para Bloggerrrr, Apa kabarnya neh?? Baik donk pastinya, kalo gk baik mah gk sempet baca nih blog, hehe... ketemu lagi bersama saya dalam membahas sedikit masalah-masalah yang ada di sekitar kita. Dan tema kita kali ini mengenai Manusia dan Pandangan Hidup.......
            Pandangan hidup itu seperti apa sih menurut blogger-blogger sekalian? Hmmm kalo dipikir-pikir agak membingungkan yah. Apa sih pandangan hidup itu.. Kalo menurut saya sih setelah saya berpikir, merenung, makan , mandi , meditasi, sampai tidur ,, pandangan hidup itu seperti cara kita menjalankan hidup kita di dunia ini. Bagaimana sih cara kita memandang hidup kita di dunia ini? Sudahkah kita melakukan tugas kita dengan baik dalam menjalankan hidup kita?
            Nah dengan pandangan hidup inilah kita dapat menentukan apa yang baik bagi kita kedepannya. Karena cara kita memandang hidup ini dapat memberikan dampak yang positif , jika sudah ada yang positif pasti ada juga yang negatifnya. Kita mulai dari yang positif dulu yah baru yang negatifnya.
            Cara memandang hidup dengan positif : bila sudah ada kata positif biasanya pasti berdampak bagus bagi hidup kita.  Jika kita memandang hidup kita dengan baik pasti dimasa depan kita bisa menjadi orang yang sukses baik itu sukses dalam kariernya ataupun sukses dalam keluarganya , dll. Biasanya yang membentuk pandangan hidup yang positif adalah agama karena banyak hal-hal baik yang diajarkan di dalam agama. Namun tidak hanya dengan memandang hidup kita secara positif lalu kita akan bisa menjadi sukses begitu saja, tetapi kita juga harus melakukan berbagai usaha agar apa yang kita cita-citakan bisa tercapai. Karena jika kita mempunyai keinginan tapi tidak memiliki usaha untuk meraihnya maka keinginan itu hanya akan menjadi angan-angan saja, tetapi jika kita memiliki keinginan dan kita juga selalu berusaha untuk meraihnya maka keinginan kita kelak akan dapat terpenuhi.
            Cara memandang hidup dengan negatif : bila sudah ada kata negatif pastinya tidak jauh-jauh dari hal-hal yang buruk dan pastinya akan berdampak yang jelek juga bagi hidup kita. Seperti halnya seseorang yang memandang hidupnya dengan selalu melakukan hal yang negatif seperti memakai narkoba , miras.. Mereka yang berpandangan hidup seperti itu akan membuat hidup mereka menjadi semakin memburuk karena dengan memakai narkoba hanya mendapatkan kesenangan sementara namun yang dikorbankan tidaklah semahal obat yang mereka beli tapi tidak dapat dibeli , karena yang mereka korbankan adalah nyawa mereka sendiri. Seorang pecandu narkoba akan terus-menerus kecanduan yang mengakibatkan mereka menjadi mencuri untuk mendapatkan barang tersebut.
            Jadi dapat kita simpulkan bahwa pandangan hidup itu dapat berdampak bagi kehidupan kita ke depannya, karena apa yang kita lakukan hari ini merupakan bagian dari masa depan kita. Sekian lagi pembahasan kita yang sedikit ini, jika terdapat kesalahan kata pada penulisan saya minta maaf yang sebesar-besarnya ..

Manusia Dan Keadilan


Manusia Dan Keadilan

            Haii para Blogger, kita ketemu lagi nih di pembahasan kita selanjutnya , yang berjudul Manusia Dan Keadilan .... Kalo kita ngomongin soal keadilan pasti banyak yang dapat kita utarakan, bukan hanya yang terjadi di negara kita tetapi juga yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia. Dan kita bisa membuat suatu pertanyaan tentang keadilan seperti ini : Sudahkah kita bersikap adil????.
            Dari pertanyaan tersebut pastinya kita dapat membayangkan : kepada siapakah kita berbuat adil atau mungkin pernahkah kita bersikap adil, bisa juga yang terbayang di benak kita adalah apakah kita diberlakukan secara adil?.. Itu yang ada di dalam benak saya. Bagaimana kah dengan anda? Apa yang terlintas di benak anda jika mendapat pertanyaan Sudahkah kita bersikap adil??
            Untuk hal pertama mengenai keadilan adalah keadilan akan diri kita sendiri. Sudahkah kita adil dalam menjaga dan merawat diri kita sendiri? Pastinya kita semua tidak ingin merasakan yang namanya sakit atau menderita. Oleh karena itu cobalah kita bersikap adil dengan diri kita sendiri, dengan cara membuat diri kita nyaman dalam melakukan suatu pekerjaan dan jangan lah kita memaksakan badan kita ini, karena jika hari ini kita sakit maka hal itu akan memberikan dampak yang kurang baik bagi aktivitas-aktivitas yang biasanya kita lakukan seperti bekerja ataupun kuliah,dll. Jika kita tidak adil akan diri kita sendiri bagaimana kita bisa adil dengan orang yang ada disekitar kita? Mulailah dari hal yang kecil dulu dan sedikit demi sedikit beranjak menjadi hal-hal yang besar.
            Untuk hal kedua mengenai keadilan yaitu keadilan akan orang-orang disekitar kita seperti keluarga. Sudahkah kita adil dalam keluarga kita sendiri?? Pernahkah anda mengalami dan menyadari akan perbuatan yang tidak adil yang pernah diperbuat terhadap keluarga? Dengan jujur saya katakan bahwa saya pernah berbuat tidak adil dengan keluarga saya, karena beberapa kali saya mementingkan kepentingan saya sendiri, dan pada waktu itu saya memang masih dipenuhi dengan jiwa-jiwa yang egois. Baik itu kepada orang tua saya maupun kepada adik saya. Namun sekarang saya sudah bisa menyadari dan membedakan tindakan apa yang harus saya lakukan untuk keluarga saya. Hingga akhirnya saya menjadi sangat bahagia memiliki keluarga yang sangat harmonis. Dengan adanya sikap yang adil , kita juga bisa membuat hubungan antara keluarga kita menjadi semakin harmonis dan akrab. Jadi janganlah lupa untuk bersikap adil dengan orang-orang disekitar anda khususnya keluarga anda, karena keluarga anda merupakan orang yang paling dekat dengan anda.
            Yah mungkin sekian dari saya, jadi cobalah untuk bersikap adil dengan sesama anda jika masih belum bisa cobalah untuk bersikap adil dengan diri anda sendiri dan keluarga anda sendiri, mulailah dari hal yang kecil dan yang paling dekat dengan anda baru setelah itu tingkatkan lagi menjadi hal-hal yang lebih besar lagi. Sekian yah para blogger, terima kasih sudah membaca blog saya ini , maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan pada penulisan....

            

Thursday, May 10, 2012

Manusia Dan Harapan


Manusia Dan Harapan

A. Pengertian Harapan
            Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidupnya. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
            Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar harapan dapat terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya suatu harapan.
            Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi dan yang menyangkut masa depan.

B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
            Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir kedunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat
            Kodrat ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Dengan kodrat ini , maka manusia mempunyai suatu harapan yang bertujuan untuk kelangsungan masa depan mereka.
Dorongan kebutuhan hidup
            Sudah kodrat pula jika manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pula pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan rohani. Maka untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia yang sangat terbatas , baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
            Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

C. Kepercayaan
            Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar dari kepercayaan adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang , bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya.
            Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan langusng ataupun tidak langsung kepada manusia. Dalam hal beragama, tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

D. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
            Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
à Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan pada setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Percaya pada diri sendiri berarti menganggap dirinya tidak salah.
2. Kepercayaan kepada orang lain
à Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati atau terhadap kebenarannya.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
à Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia dengan kata lain Tuhan lah pemilik kedaulatan sejati. Jelaslah bagi kita kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/ pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
à Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran.Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padaNya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia.
            Berbagai usaha dilakukan manusia untuk menungkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu antara lain :
1) . Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
2) . Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
3) . Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
4) . Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
5) . Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki , fitnah dan sebagainya.

Manusia Dan Kegelisahan


Manusia Dan Kegelisahan

A. Pengertian Kegelisahan
           Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
            Kegelisahan seseorang dapat diketahui melalui gerak-gerik orang tersebut dalam situasi tertentu. Tanda-tanda orang sedang gelisah biasanya jalan mondar-mandir sambil menundukkan kepala, dll.
            Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Bahkan dapat membuat orang menjadi frustasi. Dapat dikatakan orang menjadi frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
            Sigmund Freud seorang ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu :
(a). Kecemasan Obyektif à Suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
(b). Kecemasan Neurotis(syaraf) à Kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
(c). Kecemasan Moril à Kecemasan yang disebabkan karena pribadi seseorang.

B. Sebab-Sebab Orang Gelisah
            Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

C. Usaha- Usaha Mengatasi Kegelisahan
            Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kita kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada Tuhan. Kita harus percaya bahwa Tuhanlah yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maya Penyayang , dan Maha Pengampun.

D. Keterasingan
            Keterasingan berasal dari kata terasing dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan , terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan atau terpencil dari yang lainnya.
            Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat. Jika seseorang berbuat salah maka orang tersebut dapat membuat dirinya sendiri menjadi diasingkan dan karena itu ia bisa saja menjadi merasa gelisah.

E. Kesepian
            Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengan, sehingga kata kesepian  berarti merasa sunyi, tidak ada orang. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian merupakan bagian hidup dari manusia. Lamanya kesepian itu tergantung kepada kasus yang menyebabkannya.
            Ada bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Salah satunya adalah frustasi. Frustasi dapat menyebabkan kesepian. Ketika kondisi seperti itu orang tersebut tidak mau diganggu, ia lebih senang berada dalam kesepian, tidak suka bergaul atau dengan kata lain ia lebih senang hidup sendiri.

F. Ketidakpastian
            Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti yang artinya tidak menemu , tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan. Itu semua adalah akibat dari pikiran yang tidak dapat berkonsentrasi. Karena tidak konsentrasi tersebut pikirannya menjadi kacau.      
            Sebab-sebab terjadinya kediakpastian adalah karena orang tersebut tidak dapat berpikir dengan pasti, seperti :
1. Obsesi à Gejala neurosa jiwa yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan
2. Phobia à Rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal kepada sesuatu hal atau kejadian.
3. Kompulasi à Adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan.
4. Histeria à Neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan.
5. Delusi à Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
6. Halusinasi à Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera.
7. Keadaan emosi à Dalam keadaan tertentu seeorang sangat berpengaruh oleh emosinya.
            Usaha – usaha penyembuhan ketidakpastian dapat dilakukan apabila penyebabnya jelas dan semua kembali lagi kepada sipenderita , bagaimana kah kondisi mental si penderita dan berbagai kondisi lainnya. Dengan kata lain apabila penyebab sudah diketahui maka tidak menutup kemungkinan untuk dapat menyembuhkannya. Dan untuk membuat penderita menjadi sembuh total yang dapat melakukannya adalah masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.

Manusia Dan Tanggung Jawab


Manusia Dan Tanggung Jawab

A. Pengertian Tanggung Jawab
            Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, sehingga bertanggung jawab menurut Kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung , memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
            Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja . Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
            Seseorang mau bertanggung jawab karena adanya kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibat atas perbuatan yang dia lakukan dalam kehidupannya. Tanggung jawab itu bersifat kodrati yang artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia dan bahwa setiap manusia pasti dibebani oleh tanggung jawab. Tanggung jawab bisa terjadi dari dua sisi yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat dari perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan keadaannya agar menjadi lebih baik lagi. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain akan memulihkan baik dengan cara individiual maupun dengan cara kemasyarakatan

B. Macam-macam Tanggung Jawab
            Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
(a) Tanggung Jawab terhadap Diri sendiri
            Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang disengaja maupun tidak.
(b) Tanggung Jawab terhadap Keluarga
            Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
(c) Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
            Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial yang artinya tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain. Karena membutuhkan orang lain itu maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
(d) Tanggung Jawab kepada Bangsa / Negara
            Suatu kenyataan bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang dibuat oleh negara.
(e) Tanggung Jawab terhadap Tuhan
            Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab , melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.

C. Pengabdian Dan Pengorbanan
            Wujud tanggung jawab dapat berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentungan manusia itu sendiri.
(a) Pengabdian
            Pengabdian adalah perbuatan baik berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
(b) Pengorbanan
            Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan , sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.

Monday, May 7, 2012

Manusia Dan Pandangan Hidup


Manusia Dan Pandangan Hidup

A. Pengertian Pandangan Hidup
            Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup itu. Pandangan hidup artinya adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan , pedoman , arahan , petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
            Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

B. Cita-cita
            Menurut Kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan kata lain cita-cita merupakan keinginan,harapan , dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
            Apabila cita-cita tersebut masih belum dapat dicapai atau tidak terpenuhi maka kondisi ini disebut dengan angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Seseorang dapat menggapai cita-citanya berdasarkan tiga faktor yaitu faktor manusia , kondisi dan tingginya cita-cita.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada yang memiliki kemauan dan ada yang tidak memiliki kemauan sama sekali untuk menggapai cita-citanya.
            Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menuntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang menghambat merupakan faktor yang menghambat tercapainya suatu cita-cita.
            Faktor tingginya cita-cita  yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Semakin tinggi cita-citanya pastinya dibuutuhkan kemauan dan usaha yang extra untuk mencapainya.

C. Kebajikan
            Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik namun sekali lagi yang menjadikannya tidak baik adalah dari dirinya sendiri, memang pasti ada pengaruh dari luar / lingkungannya namun yang paling berpengaruh biasanya terdapat pada diri sendiri. Manusia dapat membedakan manakah yang baik dan buruk berdasarkan suara hati, oleh karena itulah  suara hati selalu memilih yang baik sehingga ia selalu mendesak orang untuk berbuat baik bagi dirinya.
            Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan diukur menurut suara atau pendapat umum. Disini tidak berarti bahwa pendapat umum atau kepentingan umum itu diatas segala-galanya, sehingga suara hati , pendapat atau kepentingan pribadi-pribadi dihiraukan begitu saja.
            Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan , santun , berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.

D. Usaha / Perjuangan
            Usaha / perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita . Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan. Tanpa usaha / perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia memiliki suatu cita-cita maka ia harus kerja keras untuk menggapai cita-citanya itu.
            Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu aupun dengan tenaga / jasmani atau dengan keduanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia itu menjadi miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Karena itu tidak boleh bermalas-malasan, bersantai-santai dalam hidup ini.
E. Keyakinan / Kepercayaan
            Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme dan aliran gabungan.
a) Aliran Naturalisme
            Hidup manusia dikaitkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari alam, dan itu dari Tuhan.
b) Aliran Intelektualisme
           Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani.
c) Aliran Gabungan
            Aliran ini merupakan gabungan dari aliran naturalisme dan intelektualisme. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.

F. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
            Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda baik itu terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Kita haru mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup karena dengan adanya langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut :
1) Mengenal
            Mengenal merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidup manusia. Dalam hal ini mengenal sudah menjadi kodrat bagi manusia.
2) Mengerti
            Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti terhadap pandangan hidup memegang peranan penting . Karena dengan mengerti , ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
3) Menghayati
            Langkah selanjutnya adalah menghayati pandangan hidup. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambarang yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
4) Meyakini
            Setelah mengetahui kebenaran baik secara kemanusiaan maupun dari segi kemasyarakatan maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu.
5) Mengabdi
            Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik  oleh dirinya lebih-lebih dari orang lain. Dengan mengabdi kita akan merasakan manfaatnya.
6) Mengamankan
            Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah terakhir merupakan langkah yang paling berat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.

Manusia Dan Keadilan


Manusia Dan Keadilan

A. Pengertian Keadilan
            Keadilan menurut Aristoteles adala kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidak adilan.
            Keadilan menurut Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
            Sedangkan menurut pendapat Socrates keadilan diproyeksikan terhadap keadilan yang terjadi pada pemerintah. Menurutnya keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
            Namun menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban, atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

B. Keadilan Sosial
            Keadilan seperti yang kita ketahui, terdapat pada Pancasila yaitu sila yang ke empat yang berbunyi : “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

C. Berbagai Macam Keadilan
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
            Plato berpendapan bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
2. Keadilan Distributif
            Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama ( justice is done when equals are treated equally).
3. Keadilan Komutatif
            Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

D. Kejujuran
            Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedangkan kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang yang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat. Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai dirinya sendiri.

E. Kecurangan
            Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur dan sama pula dengan licik meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. Kecurangan dapat menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak , ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.

F. Pemulihan Nama Baik
            Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang / tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
            Penjagaan nama baik itu erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia , yaitu :
a) Manusia menurut sifat dasarnya adalah mahluk moral.
b) Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia unutk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.

G. Pembalasan
            Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain , reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menumbulkan balasan yang tidak bersahabat.
            Pada dasarnya manusia merupakan mahluk moral dan mahluk sosial. Dlaam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya.
            Oleh karena itu setiap manusia tidak mengkehendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia berusaha untuk mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
Bleach - Kurosaki Ichigo's Sword Zangetsu